12 Sekolah Unjuk Kabisa di Jungle








Bogor – Sedikitnya 12 Sekolah Dasar (SD) negeri dan swasta serta sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota Bogor mengikuti perlombaan kesenian angklung dan baca puisi yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) di The Jungle Water Park. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Rabu-Kamis (18-19/12).

Seperti dijelaskan Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan pada Disbudpar, Susilowaty kepada Jurnal Bogor, lomba angklung yang baru kali pertama digelar ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari pesertanya. Begitu pun untuk lomba baca puisi yang tak kalah meriahnya.

“Lomba seni angklung ini diikuti 12 SD negeri dan swasta, dan 40 peserta puisi dari sejumlah SMP se-Kota Bogor. Semoga lomba angklung yang baru pertama kali diadakan ini bisa terus berkelanjutan,” tuturnya.

Sebagai bentuk apresiasi, kata Susi, untuk juara 1-3 lomba angklung akan mendapatkan uang pembinaan serta trophy dari Disbudpar Kota Bogor. Begitu pun untuk lomba puisi juara 1-3 plus harapan satu dan dua mendapatkan hadiah yang sama plus merchandise dan voucher dari The Jungle Water Park.

Lebih lanjut Susi mengatakan, untuk hari pertama digelar lomba angklung dan di hari terakhir pelaksanaan lomba puisi sekaligus penyerahan hadiah kepada para pemenang.

Kepala Disbudpar Yan Yan Rusmana menambahkan, perlombaan angklung dan ini dalam rangka untuk melestarikan potensi seni budaya asli khas Jawa Barat (Jabar).

“Apalagi kesenian angklung juga sudah jadi bagian warisan budaya dunia, seperti yang sudah diakui oleh Unesco,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Yan Yan juga menyampaikan apresiasinya kepada Kepala Sekolah (Kepsek) yang telah mengirimkan siswanya untuk mengikuti perlombaan angklung dan puisi. Ia juga mengungkapkan penghargaannya kepada manajemen The Jungle yang telah memfasilitasi Disbudpar dengan menyediakan tempat.

Sedangkan General Manager The Jungle Water Park, Zacky Afifi berharap agar perlombaan seni angklung yang merupakan sebagai wujud kecintaan terhadap seni budaya sunda itu dapat tetap terjaga. Apalagi, tambahnya, menyambut HUT wahana air terbaik se-Indonesia itu akan digelar pula upaya pemecahan rekor Muri dengan pemain angklung terbanyak yaitu melibatkan empat ribu peserta.


Musik Angklung Bergema, Pengujung Jungle Terpukau

Kamis, 19 Desember 2013 01:07
http://www.kotabogor.go.id/














Alunan musik angklung bergema di area Objek Wisata  The Jungle Bogor Nirwana Residence (BNR) Bogor Selatan  Kota Bogor. Ratusan pelajar Sekolah Dasar di Kota Bogor unjuk kebolehan memainkan alat musik angklung di arena objek wisata tersebut, sejak Rabu (18/12) pagi hingga siang. Kegiatan yang dihelat oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor menarik perhatian para pengunjung The Jungle.      Sejumlah pengunjung BNR termasuk Wakil Walikota Bogor terpilih Usmar Hariman yang hadir  terpukau dengan alunan musik angklung yang mengiringi lalu–lagu perjuangan yang dipersembahkan oleh para pelajar SD.

Uniknya pelajar SD yang memainkan musik mengenakan kostum beragam yang sangat menarik seperti mengenakan pakaian ciri khas sunda, pelajar laki-laki mengenakan totopong (ikat kepala) dari kain yang merupakan ciri khas sunda.  



“Kegiatan ini merupakan lomba pengemasan musik angklung yang melibatkan ratusan pelajar 12 SD di Kota Bogor, “ kata Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dann Pariwisata Kota Bogor R. Susilowati.

Susi mengatakan, lomba pengemasan musik angklung merupakan program  Disbudpar. Tujuannya  untuk  melestarikan, dan mengembangkan  potensi  dari seni budaya khususnya kesenian angklung.

Sementara itu Kepala Dusbudpar  Yanyan Rusmana mengatakan, angklung merupakan alat musik sederhana yang dapat dimainkan secara massal. "Bahkan yang belum pernah memegang angklung pun, seketika bisa memainkannya sesuai petunjuk konduktor," tuturnya.



Lomba ini, kata Yanyan, merupakan suatu kegiatan positif,  tidak hanya memberikan ruang unjuk bakat dan unjuk keterampilan bagi anak-anak, tetapi menjadi bagian dari usaha  Pemerintah Kota Bogor melestarikan budaya.

Apalagi, lanjut Yanyan angklung adalah alat musik tradisional yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia, sehingga wajib melestarikan seni musik angklung

Yanyan menyebutkan, alat musik tradisional seperti angklung merupakan salah satu identitas bangsa yang harus dilestarikan. Keterampilan memainkan alat musik tradisional ini wajib diwariskan kepada generasi muda. “Jika hal ini tidak dilakukan, maka bisa dipastikan alat-alat musik tradisional ini bisa punah atau hanya dijadikan sekedar pajangan souvenir di masa yang akan datang, “ imbuhnya. (yan/lan)

Festival Tari Tradisional



Festival tari permainan anak tradisional tingkat Sekolah Dasar (SD) se Kota Bogor berlangsung di The Jungle BNR Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor Selasa (26//11/2013).

Sekelompok anak-anak ini mementaskan permainan sunda diiringi dengan  tarian yang dikolaborasikan dalam musik tradisional.  Sekitar 10 siswa SD Papandayan ini mementaskan seni ini untuk mengingatkan permainan anak – anak tempo dulu pedesaan.  

Selain trang-trang kolentrang masih banyak lagi permainan  tradisional yang dipentaskan dalam festival yang dihelat oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bogor. Seperti, layang–layang sirama-rama, ngarengkak ibing,  dan oray – orayan.


Festival ini menarik perhatian para pengunjung Jungle, dan undangan yang hadir diantaranya hadir anggota DPRD Kota Bogor Yusuf Dardiri,  Bahkan, Walikota Bogor terpilih Bima Arya Sugiarto yang sengaja menyaksikan pentas menyambut positif terhadap festival tari permainan tradisional tersebut.

Festival lomba tari tradiosional ini di ikuti sebanyak17 kelompok tari dari 17  SD se Kota Bogor. Setiap peserta menampilkan kebolehannya dalam menari permainan tradisional yang sering dimainkan anak-anak tempo dulu.

Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor R. Susilowati yang hadir mewakili Walikota Bogor memandang  bahwa festival ini sebagai suatu kegiatan positif.  Seiring dengan  perkembangan teknologi  dan maraknya permainan anak-anak, seperti melalui handpone atau media lain secara tidak langsung telah mengubah pola perkembangan anak-anak, terutama di bidang sosial. 


“Kondisi inilah  yang bisa mendorong anak-anak tidak aktif bergerak dan akhirnya sering dihadapkan pada persoalan obesitas. Sebaliknya, permainan tradisional tidak hanya sekedar sarana hiburan bagi anak-anak, tetapi sebagai sarana bagi mereka untuk bersosialisasi dengan rekan-rekan sebayanya dan aktif bergerak. Sehingga membawa banyak manfaat positif bagi perkembangan anak, baik secara fisik maupun secara psikis," katanya.

Jadwal UAS Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

Berikut kami sampaikan Jadwal Ulangan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014


Persiapkan diri kalian untuk menghadapi UAS ini dengan belajar sebaik mungkin. Semoga mendapat nilai yang terbaik. Amin.